Jumat, 10 September 2010

Dongeng tentang Lima Gunung Ajaib Tiongkok

Setelah nenek moyang manusia Dewi Nvwa berhasil menciptakan manusia, di dunia ini selalu tenteram. Suatu peristiwa, langit dan bumi bertabrakan sehingga langit berlubang besar menganga dan bumi tenggelam. Sebagai akibatnya api meletus dari pusat bumi dan hutan terbakar; air bah membanjir dari bawah tanah dan menggenangi pegunungan. Siluman dan setan iblis serta binatang ganas merajalela di mana-mana. Dan sebagai akibatnya, rakyat hidup dalam kesengsaraan.

Setelah mendengarkan suara manusia yang minta pertolongan, Dewi Nvwa pertama-tama membunuh siluman dan setan iblis, kemudian mengatasi bencana banjir. Selanjutnya Dewi Nvwa melakukan proyek besar penampalan langit.

Pertama-tama Dewi Nvwa pergi ke mana-mana untuk mengumpulkan kayu bakar dan membawanya ke lokasi langit yang berlubang besar. Setelah kayu bakar bertumpuk setinggi langit, ia selanjutnya berangkat untuk mencari batu biru yang berwarna sama dengan langit. Oleh karena jumlah batu berwarna biru tidak cukup, maka Dewi Nvwa terpaksa mengumpulkan juga batu putih, batu kuning, batu merah dan batu hitam yang ditaruh di atas kayu bakar. Dengan mengambil bibit api dari api yang menyembur dari bawah tanah, ia membakar kayu bakar. Api dari kayu bakar itu menyalakan seluruh kosmos dan lama-kelamaan batu lima warna itu pun terbakar menjadi merah, dan cairan batu pun ke dalam lubang langit. Setelah api kayu bakar itu padam, lubng di langit pun selesai ditampal.

Walaupun langit dan bumi yang bobol selesai ditampal oleh Dewi Nvwa, namun ia tak mampu memulihkan bentuknya yang asli, misalnya langit di barat laut agak miring sehingga mata hari dan bulan cenderung berjalan ke sana; sedang di bagian tenggara bumi masih ada satu lubang besar, dan air dari sungai baik yang besar maupun kecil terus mengalir ke dalamnya, dan lama-kelamaan di sana terbentuklah samudera.

Di dasar timur Laut Bohai terdapat suatu ngarai besar yang dinamakan “guixu”. Biarpun air dari daratan maupun laut semuanya mengalir ke dalam “guixu”, namun volume air di “guixu” tidak bertambah, dan juga tidak berkurang karenanya, maka tidak akan terjadi bencana banjir yang membahayakan manusia.

Konon di “guixu” terdapat lima buah gunung ajaib, yaitu “Daiyu”, “Yuanqiao”, “Fanghu”, “Yingzhou” dan “Penglai”. Mereka masing-masing tingginya 15.000 kilometer dan antara satu sama lain berjarak 35.000 kilometer. Di atas gunung itu berdiri balairung yang terbuat dari emas, dan langkan batu giok berukiran. Di kelima gunung itu bermukim banyak dewa dewi.

Binatang dan burung di kelima gunung itu semuanya berwarna putih. Di atas gunung-gunung itu juga terlihat pohon-pohon yang berbentuk aneh. Buah pohon-pohon itu adalah giok dan mutiara dengan rasanya lezat sekali. Orang biasa yang makan buah itu akan awet muda seumur hidup. Sedangkan dewa dan dewi yang hidup di sana semuanya berpakaian putih dengan bersayap dua di punggungnya. Biasanya dewa dan dewi itu terbang secara bebas di atas laut dan di bawah langit biru untuk pulang balik antara kelima gunung itu, demi menengok sahabat dan handai taulannya. Mereka hidup dengan bahagia.

Namun mereka juga merasa sedikit risau, yakni kelima gunung ajaib itu semua terapung di atas samudera tanpa akar yang mengikatnya dengan bumi, sehingga akan terhanyut ke mana-mana begitu ditiup angin besar. Untuk itu, mereka mengirim wakil ke langit untuk mengeluh kepada Kaisar Kayangan. Kaisar Kayangan juga takut kalau-kalau kelima gunung itu pada suatu hari melayang ke tepi langit sehingga dewa dewi kehilangan tempat berteduh. Maka ia memesan Dewa Samudera bernama “Yuqiang” untuk mengirim 15 ekor kura-kura untuk mendukung lima gunung tersebut. Setiap gunung itu didukung oleh seekor kura-kura, dengan dua ekor lainnya menunggu di sebelah. Mereka bergilir mendukung gunung setiap 60.000 tahun. Dengan demikian, kelima gunung itu menjadi stabil, dan dewa dewi yang hidup di sana semuanya riang gembira.

Namun tak tersangka bahwa pada suatu tahun, seorang raksasa dari Negara Longbo datang ke “guixu” untuk memancing ikan. Tubuh raksasa itu setinggi gunung ajaib. Ia berturut-turut memancing 6 ekor kura-kura dari dasar laut, yang kebetulan bergiliran mendukung gunung. Raksasa dengan gembira membawa keenam ekor kura-kura itu pulang ke rumah. Sedangkan gunung “Daiyu”dan gunung “Yuanqiao” yang kehilangan kura-kura di bawahnya tertiup angin ke kutub utara dan tenggelam ke dalam laut. Dewa dan dewi di kedua gunung itu terburu-buru terbang ke langit dengan keringat membasahi tubuh karena terlalu capek.

Setelah mengetahui hal itu, Kaisar Kayangan marah sekali dan memperpendek tubuh orang raksasa di negeri “Longbo”, supaya mereka nanti tidak bisa menimbulkan kekacauan lagi. Tiga gunung yang lain yang tetap didukung oleh kura-kura besar kini masih terletak di bagian pantai timur Tiongkok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar