Jumat, 10 September 2010

Cerita Chang E Terbang Ke Bulan

Festival Pertengahan Musim Rontok dikenal juga sebagai Festival Rembulan, atau Hari Tiongciu yang jatuh pada tanggal 15 bulan delapan penanggalan Imlek. Di Tiongkok, festival ini dirayakan dengan reuni keluarga dan kegiatan lainnya, namun acara yang tak dapat kurang adalah makan kue rembulan atau tongciupia. Berikut ini cerita tentang Hari Tiongciu.

Chang E adalah seorang Dewi Bulan. Suaminya Dewa Panah Hou Yi. Pada zaman dahulu kala, ada sepuluh matahari muncul bersamaan di angkasa. Sinar matahari yang menyengat menghanguskan tanah. Kaisar Kayangan lalu memerintahkan Dewa Panah bernama Hou Yi turun ke dunia manusia untuk menyelamatkan manusia dari penderitaan.

Mulanya Hou Yi berupaya meyakinkan kesepuluh matahari supaya terbit bergilir, satu setiap hari. Namun para matahari itu tidak mau peduli. Hou Yi lalu mengeluarkan busur dan anak panah, memanah matahari-matahari itu. Sebentar saja 9 dari 10 matahari itu jatuh dipanah, dan di angkasa hanya tersisa sebuah matahari. Manusia sangat berterima kasih atas bantuan Hou Yi.

Tapi jasa Hou Yi membuat dewa-dewa lain di kayangan merasa iri hati. Kaisar Kayangan percaya pada fitnah yang dilontarkan para dewa itu dan memutuskan untuk mengusir Hou Yi dan istrinya Chang E ke bumi manusia. Di bumi manusia, Hou Yi hidup ala sekadarnya dengan bermatapencaharian berburu binatang.

Ada orang mengatakan bahwa ada dewi di Gunung Kunlun mempunyai semacam obat ajaib. Siapa yang minum obat itu bisa naik ke kayangan. Mengetahui kabar itu, Hou Yi minta obat ajaib kepada sang dewi, tapi obat hanya cukup untuk satu orang. Maka obat itu dibawa pulang Hou Yi dan disembunyikan di rumah.

Suatu hari, Chang E menemukan obat itu dan meminumnya ketika Hou Yi sedang tidak di rumah. Setelah obat ajaib diminum, Chang E perlahan-lahan melambung terbang ke Istana di bulan.

Kendati sudah berada di bulan, Chang E merasa sangat kesepian dan sedih hati teringat hari-hari bahagia bersama sang suami dan kemesraan di bumi manusia.

Hou Yi yang ditinggal pergi istrinya menerima murid dan mengajari mereka memanah. Salah seorang muridnya bernama Feng Meng sangat pandai memanah. Untuk menjadi pemanah nomor satu di dunia, Feng Meng memanah Hou Yi sampai mati ketika gurunya itu sedang teler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar